SELAMAT DATANG SOBAT...

Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Setelah melewati jalan yang panjang akhirnya sampailah saya pada satu kesimpulan untuk membuat web blog sendiri yang khusus berkenaan dengan keilmuan. blog ini bukanlah pertama yang pernah ada.Ada banyak blog yang telah saya buat sebelumnya. apakah berkenaan dengan pengalaman waktu di jogja semasa kuliah, ataupun renungan-renungan lepas yang ditulis untuk melepaskan rindu akan kampung halaman.

Masih tidak sempurna memang. akan tetapi, tidak ada yang sempurna di dunia ini. termasuk blog ini juga. karena itu jika ada diantara pembaca yang menemukan ada yang masih kurang dari keberadaan blog ini, sumbang sarannya sangat saya harapkan untuk perbaikan kualitas ke depan.

Jika ada yang ingin untuk urung rembug mendiskusikan hal-hal yang berkenaan dengan evaluasi pendidikan, saya terbuka untuk hal tersebut. silahkan anda kirimkan hasil karya anda berupa tulisan yang berhubungan dengan evaluasi pendidikan ke alamat email: evaluasipendidikan@yahoo.co.id. Hasil tersebut akan diposting pada blog ini. bagi anda yang ingin berdiskusi atau bertanya, hasilnya selain diposting pada blog ini juga diposting di blog saya yang dikhususkan untuk berdialog tentang evaluasi pendidikan. Klik untuk menuju ke Blog itu disini mari kita sama-sama belajar!!!

Selasa, 20 Januari 2009

Penyusunan Instrumen Nontes

Teknis nontes adalah suatu alat penilaian yang biasanya dipergunakan untuk mendapatkan informasi tertentu tentang keadaan peserta tes (Inggris: testee) dengan tidak menggunakan tes. Hal ini berarti bahwa jawaban yang diberikan oleh peserta tes tidak bisa dikategorikan sebagai jawaban benar atau salah. Dengan teknik nontes maka penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan tanpa “menguji” peserta didik melainkan dilakukan dengan cara tertentu.

Penilaian yang dilakukan dengan teknis nontes terutama bertujuan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan evaluasi hasil belajar peserta didik dari segi ranah sikap hidup (affective domain) dan ranah ketrampilan (psychomotoric domain). David Krathwohl (1974), sebagaimana dikutip Anas Sudijono (2005 : 54) mengembangkan taksonomi mengenai ranah afektif ini dengan membaginya kedalam lima jenjang yaitu : (1) receiving (menerima) (2) responding (merespon) (3) valuing (menilai atau memaknai), (4) organization (mengorganisasi) dan (5) characterization by a value or value complex (karakterisasi dengan suatu nilai atau nilai yang kompleks). 

Kemampuan psikomotor (psychomotoric domain) adalah kemampuan yang berhubungan dengan gerak yaitu kemampuan dalam menggunakan otot-otot seperti berjalan, lari, melompat, berenang, melukis, membongkar dan memasang peralatan dan lain sebagainya. Dalam dunia psikologi, kemampuan psikomotor dibagi kedalam lima tingkatan yaitu gerak refleks, gerakan dasar, kemampuan perseptual, kemampuan fisik, gerakan trampil dan komunikasi nondiskursip (Sax, 1980: 76).

Gerak reflek adalah gerakan yang muncul tanpa sadar. Gerakan dasar adalah gerakan yang mengarah pada ketrampilan kompleks yang khusus seperti berlari dan berjalan. Kemampuan perseptual merupakan kombinasi kemampuan kognitif dan kemampuan motor, kemampuan fisik adalah kemampuan untuk mengembangkan gerakan yang paling terampil seperti gerakan tari ataupun olahrega ekstrim tertentu. Sedangkan komunikasi nondiskursip adalah kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa gerakan. Kemampuan terakhir ini berhubungan dengan kemampuan mengucapkan kata-kata berbahasa asing.